Minggu, 01 Desember 2013

TATA TERTIB, ADAB DAN SYARAT DALAM MANAQIBAN DI TQN PP.SURYALAYA

MAKLUMAT NO. 50.PPS.III.1995 TENTANG TATA TERTIB MANAQIBAN 

Bismillaahir rohmaanir rohiim 

Seraya bersyukur kehadirat Allah Subahanu Wata'ala, kita berharap semoga Allah SWT melimpahkan taufiq dan hidayah-Nya kepada kita semua. Untuk kesekian kalinya, kami menghimbau kepada semua ikhwan Thareqat Qodiriyah Naqsyabandiyah yang dikembangkan Pondok Pesantren Suryalaya, agar : 

1. Melaksanakan amaliyah dan zikrullah secara tertib dan seragam. 
2. Melaksanakan amaliyah mingguan seperti khotaman, dan bulanan seperti Manakiban, juga sedara seragam. 

Dalam acara Manakiban : 
2.1. Pembukaan 
2.2. Pembacaan Ayat Suci Al- Qur'an (Kemudian membaca Sholawat Nabi pada bulan-bulan tertentu, seperti bulan Rabi'ul Awwal, dll). 
2.3. Pembacaan Tanbih 

Diawali dengan pembacaan Ummul Quran/Alfatihah yang dikhususkan kepada (Alm) Syekh H. Abdullah Mubarok Bin Nur Muhammad dan sesudah pembacaan Tanbih dilanjutkan dengan pembacaan Untaian Mutiara dan disertai do'a bagi kesehatan dan keselamatan Sesepuh pondok Pesantren Suryalaya 

2.4. Pembacaan Tawassul 
2.5. Pembacaan Manakib Sulthon Aulia Syekh Abdul Qodir Al Jaelani q.s berikut do'anya 
2.6. Ceramah Agama Islam 
2.7. Pembacaan Sholawat Bani Hasyim tiga kali secara bersama-sama 

Catatan : 
Apabila ada acara sisipan, berupa pengumuman, sambutan dan lain-lain dilaksanakan sebelum acara kedua (pembacaan Alquran) atau sesudah acara kelima (Pembacaan Manakib)

3. Dalam setiap pertemuan hendaknya dijadikan Majelis do'a yang ditujukan : 
3.1. Bagi para pemimpin negara, semoga Allah SWT melimpahkan taufik dan petunjuk-Nya guna keselamatan agama dan negara 
3.2. Bagi kita semua, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan berkat dan petunjuk-Nya sehingga kita digolongkan orang- orang yang shaleh serta segala amal ibadah kita mendapat ridlo dari pada-Nya 
4. Agar tetap menghayati dan mengamalkan Tanbih. Dan barangsiapa yang tidak mengamalkan Tanbih, maka kami tidak bertanggungjawab atas penyimpangannya. 

Demikian, semoga maklumat tersebut dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. 

13-03-1995, 
Suryalaya Sesepuh Pondok Pesantren Suryalaya 
KH. A.SHOHIBULWAFA TAJUL ARIFIN
*** 

ADAB HADIR DALAM MAJLIS MANAQIBAN 
Telah bersabda Nabi saw:
dzikrush shòlihìn kaffàrotun 'anidz dzunùbi wa 'ingda dzikrish shòlihìna tangzulur rohmatu wa tahshulul barokatu.
"Mengingat-ingat orang yang sholeh dapat menjadi kifarat untuk menebus dosa. Dan ketika sedang dalam kondisi mengingat-ingat orang yang sholeh tersebut, maka diturunkan oleh Allah swt rohmat, serta dapat menghasilkan barokah".
(HR.Ahmad-Thobroni).
Yang dimaksud dengan dzikrush sholihin adalah manaqib, karena di dalam manaqib ada kegiatan mengingat-ingat riwayat, karomat dan wasiatnya orang yang sholeh tersebut.
Jadi manaqib adalah:
1) Alat untuk menebus dosa.
2) Alat untuk menerima dan mengumpulkan kucuran Rohmat Allah swt.
3) Alat untuk menghasilkan suatu berkah.
Telah berkata Syekh Mursyid Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin: "Apabila sedang mengikuti suatu manaqib, maka harus seperti sedang Wukuf di Arofah".
Arti wukuf adalah DIAM. Jadi untuk menghasilkan tiga alat di dalam manaqib tersebut, harus dengan cara wukuf, yaitu diamnya 7 indra dari anggota badan, yaitu:
(1) telinga tidak mendengarkan suara kecuali suara dari bacaan-bacaan yang dibacakan dalam manaqib.
(2) mata dipejamkan.
(3) hidung bernafas keluar dan masuknya harus diiringi dengan dzikir khofi.
(4) mulut tidak bersuara, kecuali ketika sedang membacakan bacaan-bacaan dalam manaqib.
(5) tangan tidak memegang kecuali alat-alat manaqib.
(6) perut tidak diisi oleh makanan atau minuman ketika sedang berjalan acara manaqib.
(7) kaki dalam posisi diam, baik dengan duduk ataupun berdiri.
Dan yang paling utama adalah HATI harus dalam bertawajuh (berdzikir kepada Allah swt).
***
SYARAT MENGIKUTI ACARA MANAQIB 
1) Harus mempunyai wudlu, kecuali yang sedang haid, asalkan tidak masuk kedalam mesjid. 
2) Berrobithoh kepada Guru Mursyidnya. 
3) Membaca do'a munajat: 
"ilàhì angta maqshùdì wa ridlòka mathlùbì a'thinì mahabbataka wa ma'rifataka". 
4) Membaca Sholawat Bani Hasyim 3x ketika telah selesai membaca do'a manqobah. 
*** 

Read more: http://www.dokumenpemudatqn.com/2012/05/pengertian-manaqib.html#ixzz2mEsDdUmy
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 komentar:

Posting Komentar